Cuaca Besok – BMKG: Wilayah Gorontalo Berpotensi Terjadi Hujan Lebat pada Jumat, 19 Januari 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem Jumat (19/1/2024). Dikutip dari laman resmi BMKG , Siklon Tropis Anggrek terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 40 knot, tekanan 997 hPa, dan pergerakan ke arah Selatan barat daya. Siklon tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudra Hindia sebelah barat Lampung, disekitar siklon tropis, serta menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di sekitar siklon tropis.

Intensitas Siklon Tropis Anggrek ini diprakirakan meningkat dalam 24 jam kedepan. Sementara itu, Bibit Sikon Tropis 99S terpantau berada di daratan Australia bagian utara. Kecepatan angin maksimum sistem ini mencapai 20 knot dengan tekanan minimum 992 hPa dan pergerakan ke arah timur.

Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari laut Timor hingga Australia bagian utara. Potensi bibit untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori kecil. Cuaca Besok BMKG: Wilayah Gorontalo Berpotensi Terjadi Hujan Lebat pada Jumat, 19 Januari 2024

Cuaca Besok BMKG: Potensi Hujan Lebat Terjadi di Gorontalo pada Jumat, 29 Maret 2024 Cuaca Besok BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Banten pada Sabtu, 20 Januari 2024 Cuaca Besok BMKG: Jateng dan 28 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat pada 29 Januari 2024

Cuaca Besok BMKG: Banten dan 25 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat pada 26 Januari 2024 Cuaca Besok BMKG: Jakarta dan 26 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat pada 27 Januari 2024 Cuaca Besok BMKG: 32 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 6 Maret 2024

Cuaca Besok BMKG: 31 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 7 Maret 2024 Kemudian, Sirkulasi Siklonik terpantau di Kalimantan Barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Laut Natuna dan Kalimantan Barat. Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau berada di Malaysia dan Kalimantan Selatan.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Laut Cina Selatan hingga Semenanjung Malaysia, Selat Malaka, Jambi, Laut Jawa, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Laut Flores, Papua, dan Laut Timor. Lalu, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada dari Laut Jawa hingga Laut Arafuru. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.

Selengkapnya inilah beberapa wilayah yang berpotensi hujan dan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir hingga angin kencang, dikutip dari bmkg.go.id : Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang: Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *