Dampak Buruk Kebiasaan Tidur dengan Lampu Menyala

Kebiasaan tidur setiap orang berbeda sesuai kenyamanan masing-masing.

Namun, tidur dengan lampu yang menyala ternyata dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Dengan adanya dampak buruk bagi kesehatan, tidur dengan lampu menyala menjadi kebiasaan buruk yang harus segera dihentikan.

Berikut sembilan alasan tidak boleh tidur dengan lampu menyala.

Tidur tak berkualitas Dilansir dari Healthline, paparan cahaya yang terkena ke tubuh saat tidur dikatakan dapat mempersulit otak untuk mencapai tidur yang lebih lelap.

Semakin dangkal fase tidur yang didapatkan di malam hari maka semakin banyak aktivitas otak yang memungkinkan manusia mencapai tahap tidur yang lebih nyenyak terpengaruh secara negatif.

Depresi Sebuah studi mengaitkan antara tidur dengan lampu menyala dengan depresi.

Selain itu, sinar biru yang dipancarkan dari perangkat elektronik memiliki efek buruk pada suasana hati.

Kurang tidur juga dapat menyebabkan kemurungan dan lekas marah.

Anak-anak yang kurang tidur mungkin lebih hiperaktif.

Obesitas Sebuah studi menyimpulkan pada wanita, obesitas lebih banyak terjadi pada yang tidur dengan perangkat elektronik atau lampu menyala.

Lampu di luar ruangan ditemukan tidak sebesar faktor sumber cahaya di dalam kamar.

Salah satu faktor penyebab obesitas kurang tidur adalah asupan makanan.

Suatu penelitian telah menunjukkan semakin sebentar tidur, semakin banyak makanan yang kemungkinan akan disantap keesokan harinya.

Ini juga dapat mempengaruhi waktu makan.

Perlu diingat, makan larut malam dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Tidak fokus Kurang tidur berkualitas membuat Anda jadi kurang waspada keesokan harinya.

Ini bisa sangat berbahaya jika mengendarai mobil atau jenis mesin lain.

Pada kasus orang dewasa, mereka lebih rentan jatuh karena kurang fokus yang diakibatkan tidur dengan paparan lampu.

Peningkatan risiko penyakit kronis Jika cahaya terus mengganggu tidur dalam jangka panjang maka ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis tertentu.

Penyakit kronis yang dapat ditimbulkan seperti obesitas, tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

Hormon tidak seimbang Tidur dengan kondisi lampu menyala dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Pada malam hari, kelenjar pineal (epiphysis cerebri), kelenjar endokrin di otak manusia, akan menghasilkan hormon yang disebut melatonin.

Melatonin ini berperan mengatur serta menyinkronkan ritme sirkadian tubuh yang lebih dikenal sebagai siklus tidur-bangun normal.

Selain itu, hormon ini juga akan bertanggung jawab atas fungsi vital tubuh lain, seperti mengatur tekanan darah, reproduksi, dan mencegah peradangan.

Meski begitu, penelitian menunjukkan tidur dengan lampu menyala mengganggu produksi melatonin tubuh.

Sekolah Kedokteran Harvard melakukan penelitian terhadap 116 sukarelawan berusia 18-30 tahun dan mereka memaparkan sukarelawan itu pada cahaya ruangan dan cahaya redup selama delapan jam sebelum tidur, yang dilakukan selama lima hari berturut-turut.

Picu darah tinggi Hasil penelitian menunjukkan paparan sinar lampu dapat mempersingkat produksi melatonin rata-rata 90 menit.

Selain itu, penelitian ini juga menyimpulkan paparan cahaya lampu memangkas melatonin lebih dari 50 persen.

Hal ini dapat meningkatkan tekanan darah sebab melatonin juga dapat mengatur tekanan darah.

Penurunan melatonin yang disebabkan oleh paparan cahaya yang tidak perlu saat tidur dapat meningkatkan tekanan darah.

Migrain Penelitian yang dilakukan oleh Chronobiology International menetapkan orang yang terpapar cahaya berlebihan di malam hari memiliki tekanan darah yang jauh lebih tinggi daripada yang tidur dalam kegelapan dan dapat memicu migrain.

Anda suka menggunakan gawai sebelum tidur atau menonton TV di tempat tidur? Jika iya, segeralah hentikan kebiasaan ini.

Barang elektronik seperti ponsel, laptop, tablet, dan televisi memancarkan cahaya yang bisa memicu migrain.

Merusak mata Radiasi menyebabkan stres oksidatif yang menghambat kemampuan tubuh mengeluarkan racun.

Inilah yang dapat menyebabkan migrain, ketegangan mata, dan dalam skenario terburuk bahkan kebutaan.

Hal lain yang dapat memperburuk migrain adalah kurang tidur.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, terlalu banyak terpapar cahaya di malam hari mengganggu siklus tidur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *